Gambar Sampul Bahasa Indonesia · i_Bab 9 Ekonomi Kerakyatan
Bahasa Indonesia · i_Bab 9 Ekonomi Kerakyatan
Sunardi

24/08/2021 11:54:20

SMA 11 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Membicarakan ekonomi kerakyatan harus menggunakan bahasa yang baik

dan benar. Informasi mengenai ekonomi kerakyatan dapat kita peroleh dengan

menggali informasi dari berbagai sumber. Keterampilan melakukan diskusi, semi-

nar, atau membaca secara ektensif tentu memperlanar upaya memperoleh

informasi mengenai ekonomi kerakyatan. Saat mengikuti diskusi tentu ada kata-

kata dan pernyataan-pernyataan yang kita dengar dan kita ucapkan. Dalam

bacaan pun terdapat kata-kata atau kalimat, hanya saja tidak kita dengar atau

kita ucapkan, tetapi kita baca. Pengetahuan tentang pembentukannya tentu

mempermudah pekerjaan memahami gagasan orang lain. Pengetahuan tersebut

dapat memperlancar tugas seorang notulis.

Pelajaran 9

Ekonomi Kerakyatan

Sumber:

Ensiklopedi Umum untuk Pelajar

Kemampuan Berbahasa

Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMA/MA Kelas XI (Program Bahasa)

108

A. Mendengarkan

Tujuan Pembelajaran:

Anda diharapkan dapat:

1. merangkum informasi dari berbagai sumber dalam suatu diskusi;

2. menyusun rangkuman diskusi panel atau seminar yang

disaksikan melalui layar televisi atau secara langsung.

Merangkum informasi dari berbagai sumber dalam diskusi

Sudah kita ketahui bahwa diskusi merupakan pertemuan untuk membicarakan suatu

masalah. Masalah yang paling baik dibicarakan adalah masalah yang sedang ramai dibicarakan

masyarakat. Kalau melambungnya harga beras sedang ramai dibicarakan, topik diskusi yang

tepat adalah kenaikan harga beras. Kalau penggusuran pedagang kaki lima sedang ramai

dibicarakan, topik diskusi yang tepat adalah keberadaan pedagang kaki lima.

Uji Kompetensi 9.1

1. Bagilah kelas Anda menjadi empat atau lima kelompok! Tugas setiap kelompok adalah

mendiskusikan masalah perekonomian yang sedang ramai dibicarakan oleh masyarakat

dewasa ini, seperti kenaikan harga, keberadaan pedagang kaki lima, keberadaan pasar

tradisional. Dapat pula Anda menentukan topik lain yang relevan dengan masalah

perekonomian kita. Setelah itu, buatlah rangkuman pembicaraannya dalam dua sampai

tiga paragraf! Untuk memperlancar jalannya diskusi, ikutilah petunjuk pada pelajaran

terdahulu!

2. Bagilah kelas Anda menjadi 4 atau 5 kelompok. Tugas setiap kelompok adalah mencermati

diskusi yang ditayangkan oleh media TV. Kalau hal itu tidak memungkinkan, lihatlah

rekamannya saja! Buatlah catatan mengenai:

a. kapan (hari, tanggal, dan waktunya) dan di mana (radio, TV, atau tempat lain) diskusi

diselenggarakan;

b. topik diskusi yang didengarkan;

c. nama moderator atau pemimpin diskusi;

d. nama-nama peserta yang terlibat dalam diskusi;

e. pokok-pokok yang disampaikan setiap pembicara;

f. rangkuman atau kesimpulan dari seluruh pembicaraan;

g. laporkanlah rangkuman kelompok Anda secara lisan di depan kelas.

Ekonomi Kerakyatan

109

B. Berbicara

Tujuan Pembelajaran:

Anda diharapkan dapat mengajukan pertanyaan atau tanggapan

dalam diskusi/seminar.

Mengajukan pertanyaan dan tanggapan dalam diskusi/seminar

1. Mengajukan pertanyaan dalam diskusi/seminar

Bertanya merupakan usaha untuk memperoleh informasi, tanggapan, atau jawaban.

Walaupun begitu, bertanya tidak boleh dilakukan sembarangan. Ada etikanya, di antaranya

adalah pertanyaan diajukan dengan jelas, langsung pada sasaran, dan tidak berbelit-belit.

Selain itu, pertanyaan hendaknya diajukan dengan santun agar tidak dianggap sebagai

perintah, permintaan, atau bantahan.

Tips Bertanya

– Ajukan pertanyaan langsung pada sasaran, jelas, dan tidak berbelit-belit.

– Ajukan dengan sopan

– Hindarkan agar pertanyaan tidak diajukan dalam bentuk perintah atau permintaan.

– Usahakan agar pertanyaan tidak ditafsirkan sebagai bantahan atau debat.

Pertanyaan boleh diajukan tanpa kata tanya, boleh juga dengan kata tanya. Biasanya

kata tanya yang digunakan adalah

apa

(menanyakan benda),

siapa

(menanyakan orang),

mengapa

(menanyakan alasan),

berapa

(menanyakan jumlah),

kapan

(menanyakan waktu),

bagaimana

(menanyakan cara atau kondisi atau keadaan), dan

di mana

(menanyakan

tempat).

Tips Menjawab Pertanyaan

– Jawaban hanya diberikan sehubungan dengan pertanyaannya saja; bila diberi

komentar, usahakan komentarnya tidak berbelit-belit

– Jawaban harus objektif dengan dukungan fakta agar meyakinkan

– Pertanyaan jangan asal dijawab.

– Hindari prasangka dan emosi.

– Bersikaplah jujur; bila tidak dapat menjawab, berterus teranglah bahwa Anda

tidak dapat menjawab.

– Usahakan agar jawaban memberikan kepuasan bagi penanya.

Uji Kompetensi 9.2

Seorang peserta diskusi menyampaikan hasil pengamatannya mengenai harga beras di

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Berikut ini hasil pengamatannya.

Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMA/MA Kelas XI (Program Bahasa)

110

Buatlah pertanyaan mengenai isi uraian berikut dengan kata tanya

apa, siapa, mengapa,

bagaimana, kapan,

dan

di mana!

Dalam kurun waktu satu tahun, harga beras jenis medium IR 64 di DIY naik

sekitar 17%. Kalau pada bulan Februari 2006 harganya Rp4.500,00 per kg, pada

bulan yang sama tahun 2007 sudah mencapai Rp5.300,00 per kg. Namun, dalam

beberapa hari saja kenaikan tersebut berlipat ganda mendekati 29%, menjadi

Rp6.000,00 per kg.

Menghadapi fenomena tersebut, pada

tanggal 14 – 15 Januari 2007 Litbang Kompas

melakukan jajak pendapat melalui telepon

terhadap 419 responden yang berusia mini-

mal 17 tahun yang berdomisili di Yogyakarta

dan sekitarnya. Kepada responden diajukan

pertanyaan dasar Jika harga beras yang Anda

konsumsi sehari-hari terus naik, apakah Anda

akan membeli beras yang disalurkan

pemerintah lewat operasi pasar? Jawaban

responden beragam. Sebagian besar

menjawab “ya” (43,4%). Sebanyak 23,4%

menjawab “tidak, karena masih mampu

membeli beras”, 14,3% menjawab “tidak karena kualitasnya jelek”, 11,0% menjawab

“tidak”, dan 7,9% responden menjawab “tidak tahu.”

Kompas,

19 Februari 2007

2. Mengemukakan tanggapan dalam diskusi/seminar

Setiap peserta diskusi atau seminar pada dasarnya boleh menanggapi isi pembicaraan

dari peserta lain. Mereka boleh mendukung, boleh membantah.

Tips Mengemukakan Tanggapan

– Sampaikan dengan singkat tetapi jelas.

– Tujukan tanggapan Anda pada satu sasaran saja agar menarik dan meyakinkan.

– Gunakan kata dan kalimat yang tepat, sederhana, dan mudah dipahami.

– Bila perlu berikan dukungan dari berbagai referensi.

Uji Kompetensi 9.3

Dalam suatu diskusi, penyaji mengakui bahwa Balai Poestaka memberikan kontribusi

yang besar bagi perkembangan sastra Indonesia. Bagaimanakah pendapat Anda mengenai

hal itu? Sependapatkah Anda? Kalau sependapat, berikan alasan lain yang memperkuat

pendapat tersebut! Kalau tidak sependapat, berikan alasan dengan memberikan bukti

bahwa pendapat itu memang tidak benar!

Jika harga beras naik, apakah Anda

membeli beras yang disalurkan lewat OP?

Tidak, sebab

kualitasnya tidak

terjamin/jelek

(14,3%)

Tidak, sebab masih

mampu membeli

beras (23,4%)

Tidak tahu

(7,9%)

Ya

(43,4%)

Tidak

(11%)

Ekonomi Kerakyatan

111

C. Membaca

Tujuan Pembelajaran:

Anda diharapkan dapat menceritakan kembali berbagai ragam teks

bacaan dengan membaca ekstensif.

Membaca ekstensif

Bagi pembaca yang kritis, isi bacaan tidak diterima begitu saja. Mereka biasanya ingin

mengetahui gagasan lain dari bacaan lain. Jadilah, mereka seolah membandingkan bacaan

satu dengan bacaan lain yang memiliki kesamaan topik. Membaca jenis inilah yang disebut

membaca ekstensif.

Uji Kompetensi 9.3

Mengawali masa pemerintahannya, pemerintah SBY-JK mengeluarkan kebijakan pemerintah

menaikkan harga BBM per 1 Maret 2005. Kebijakan ini tentu saja mengundang sikap pro dan

kontra. Bagaimana sikap pemerhati mengenai hal ini? Anda dapat membaca beberapa artikel

yang dimuat pada beberapa media cetak.

1. Baca dan pahamilah gagasan-gagasan mengenai kenaikan harga BBM pada penggalan

artikel berikut dengan cermat!

Dampak Lonjakan Harga Minyak Mentah

Industri dalam Negeri Bakal Pusing

Harga minyak mentah lebih dari 41 dolar AS per barel merupakan rekor sejak

21 tahun. Harga itu pasti membuat pusing pengusaha di dalam negeri. Selain

mendongkrak berbagai harga bahan baku industri yang berbasis minyak mentah,

kenaikan itu pasti mendongkrak kenaikan biaya angkutan. Apalagi pemerintah tidak

punya kebijakan yang melindungi kepentingan pengusaha ketika harga minyak

mentah di pasar internasional melangit.

Hal itu berbeda dengan Rusia. Produsen minyak terbesar di dunia ini justru

menurunkan harga jual minyak mentah untuk konsumsi dalam negeri menjadi 5

dolar AS per barel. Pemerintah juga memanfaatkan minyak mentah untuk memenuhi

energi dan bahan baku di dalam negeri meskipun menjadi salah satu andalan ekspor.

Salah seorang konsultan SDM dalam bisnis perminyakan, pernah mengatakan bahwa

sumber daya alam di Indonesia tidak diurus dengan baik sehingga tidak

menumbuhkan pengusaha di dalam negeri. Seharusnya dengan sumber daya alam

yang dimiliki, negara ini tidak memiliki penganggur, orang miskin, dan utang sebanyak

seperti saat ini.

Kompas,

24 Mei 2004

Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMA/MA Kelas XI (Program Bahasa)

112

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!

a. Apa yang menjadi topik teks di atas?

b. Apa sajakah dampak kenaikan harga minyak mentah menurut artikel pertama?

c. Ketika harga minyak di pasar internasional melonjak, Rusia justru menurunkan harga

jual untuk konsumsi dalam negeri. Mengapa?

d. ....

saat lonjakan harga minyak menggila, tidak perlu khawatir

. Mengapa tidak perlu

khawatir?

e. Pada artikel tersebut penulis menyampaikan tudingan yang dapat menyebabkan

pemerintah kebakaran jenggot. Bagaimana tudingan itu?

2. Artikel berikut juga memiliki kesamaan topik dengan artikel di atas. Baca dan jawablah

pertanyaan-pertanyaan yang menyertainya!

Kenaikan BBM dan Gejolak Ekonomi-Politik

Subsidi BBM dinilai pemerintah membebani APBN. Didasari pertimbangan

ekonomi saat ini yang kian memberatkan maka pemerintah memutuskan untuk

memangkas subsidi BBM. Dana subsidi tadi dikompensasi untuk kepentingan sosial-

ekonomi masyarakat dalam bentuk beasiswa, kesehatan, penguatan pelaku ekonomi

lapis bawah (pengusaha kecil) yang berkorelasi integral terhadap penyerapan jumlah

pengangguran, pembagian beras untuk orang miskin, dan sebagian lagi untuk

pembangunan infrastruktur di pedesaan dalam kerangka meningkatkan kegiatan

ekonomi masyarakat.

Logika pemangkasan subsidi terlihat cukup ideal. Yang perlu dikritisi apakah

kebijakan populastik itu secara riil di lapangan justru kontradiktif dengan logika

pemangkasan nilai subsidi. Meski kebijakan antisubsidi itu secara substantif berjalan

efektif, namun sulit menjangkau rasa keadilan. Hal ini tak lepas dari dampak kenaikan

BBM terhadap perkembangan inflasi.

Dampak tersebut merupakan konsekuensi dari pelaku ekonomi yang melakukan

profit taking

dengan cara mendahului peningkatan margin sebelum kebijakan harga

BBM diefektifkan. Memang beberapa hari lalu Presiden meminta pedagang agar

tidak segera menaikkan harga barang atau jasa. Imbauan ini tentu lemah jika tidak

ditindaklanjuti operasi pasar dan penerapan sanksi tegas bagi pelanggarnya.

Akibatnya, pedagang tetap menaikkan harga sehingga mendorong terjadinya inflasi.

Republika

, 2 Maret 2005

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut berdasarkan artikel kedua di atas!

a. Apa topik bacaan di atas?

b. Mengapa pemerintah mengambil kebijakan menaikkan harga BBM?

c. Kalau susbsidi BBM dicabut, dikemanakankah dana yang sedianya disubsidikan itu?

d. Mengapa sebagian masyarakat menolak kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM?

e. Apa sajakah dampak negatif dari kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM?

Ekonomi Kerakyatan

113

D. Menulis

Tujuan Pembelajaran:

Anda diharapkan dapat menulis notulen rapat sesuai dengan kriteria.

Menulis Notulen

Notula merupakan salah satu dokumen tertulis dari suatu rapat atau pertemuan. Notula

ada yang ditulis dalam buku notula dan ada yang ditulis dalam lembaran khusus. Jika ditulis

dalam lembaran khusus, notula harus segera disimpan dalam suatu file khusus.

Notula tidak hanya sebatas dokumen. Notula akan dibacakan pada rapat berikutnya.

Misalkan ada kesalahan, perlu diperbaiki. Dengan pembacaan notula itu, akan diketahui

keputusan yang sudah dilaksanakan, dan yang belum. Dengan demikian, peserta rapat dapat

mengambil langkah-langkah berikutnya.

Perhatikan format dan isi notula pada contoh berikut!

Rapat Pengurus OSIS

Hari

:

Sabtu

Tanggal :

6 Agustus

2007

Pukul

:

15.00 – 17.00

Tempat :

Kantor OSIS

Acara

:

1. Pembukaan

2. Pengarahan Kepala Sekolah

3. Pembentukan Panitia Pelaksana “Temu Sastra”

4. Lain-lain

5. Penutup

Jalannya Rapat

1. Rapat dibuka oleh pimpinan rapat pada pukul 15.15 dan dilanjutkan doa.

Mengawali rapat, ketua OSIS memaparkan tujuan rapat. Sesuai dengan kalender

kegiatan OSIS, untuk mengisi kegiatan Bulan Bahasa Oktober 2005, OSIS SMA

Budaya Bangsa akan menyelenggarakan kegiatan Temu Sastra sebagai sarana

silaturahmi siswa SMA Budaya Bangsa dengan sastrawan setempat.

2. Kepala Sekolah memberikan pengarahan singkat agar seluruh anggota panitia dapat

bekerja sama dan dapat menyusun proposal secara rinci. Jika menemui kesulitan,

panitia diharap tidak segan-segan menghubungi pembimbing OSIS.

3. Atas usul peserta, disetujui susunan Panitia Pelaksana Temu Sastra sebagai berikut.

Susunan Panitia Temu Sastra 2007

Ketua

:

Sofiantoro

Wakil Ketua

:

Nanang

Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMA/MA Kelas XI (Program Bahasa)

114

Sekretaris

:

Septi T.

Bendahara

:

Novi N.H.

Seksi-seksi

Seksi Acara

:

Diah Setiawati

Seksi Konsumsi

:

Vista

Seksi Akomodasi :

Kelik

4. Selain menetapkan susunan pantia, rapat juga menyetujui jadwal kerja sebagai

berikut.

Tanggal 7 – 31 Agustus 2007 persiapan tiap-tiap anggota panitia

Tanggal 1 – 30 September 2007 rapat panitia; waktu dan tempat menyusul.

Tanggal 28 Oktober 2007 pelaksaan Temu Sastra

5. Lain-lain

Sdr. Abi mengusulkan agar OSIS ikut berpartisipasi memeriahkan peringatan hari

Pramuka 14 Agustus dan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 2007. Usul

Sdr. Abi diterima secara aklamasi. Pelaksanaannya diserahkan kepada seksi-seksi

yang ada.

6. Penutup

Rapat ditutup dengan doa pada pukul 17.30.

Surabaya, 6 Agustus 2007

Ketua OSIS,

Notulis,

Sofiantoro

Septi T

Uji Kompetensi 9.4

Selenggarakanlah rapat kelas! Tentukanlah hari, tanggal, waktu, tempat, acara rapat, dan

pemimpin rapat secara aklamasi. Selain berperan sebagai peserta, semua siswa, kecuali

pempimpin rapat, berperan sebagai notulis. Tugas utama pemimpin rapat adalah memimpin

jalannya rapat.

Ekonomi Kerakyatan

115

E. Ada Apa dalam Bahasa Kita

Tujuan Pembelajaran:

Anda diharapkan dapat menganalisis kata berkonfiks yang terdapat

dalam teks.

Menganalisis Kata Berkonfiks

Untuk menganalisis kata berkonfiks, marilah kita amati tiga kata yang diduga berkonfiks

yang terdapat pada teks di atas! Kata-kata itu adalah

kekayaan, membebani,

dan

pembangunan.

Bagan 9.1 Analisis pembentukan kata

kekayaan

Kemungkinan 1: kaya

o

ke + kaya

o

kekaya + an (?)

Kemungkinan 2: kaya

o

kaya + an

o

ke + kayaan (?)

Kemungkinan 3: kaya

o

ke + kaya + an

Dapatkah kemungkinan pertama dan kedua diterima? Jawabnya, tidak. Mengapa? Salah

satu sebabnya adalah dalam bahasa Indonesia tidak terdapat kata

kekaya

atau

kayaan

.

Diterimakah kemungkinan ketiga? Jawabnya, diterima karena dalam bahasa kita terdapat

kata

kekayaan

. Kalau demikian halnya, mau tidak mau imbuhan

ke-an

harus diakui sebagai

imbuhan yang ditambahkan secara serentak (konfiks).

Bagaimana kata

membebani

dibentuk? Perhatikan Bagan 9.2!

Bagan 9.2 Analisis pembentukan kata

membebani

Kemungkinan 1: beban

o

mem + beban

o

membeban + i (?)

Kemungkinan 2: beban

o

beban + i

o

mem + bebani

o

di + bebani

o

beban + kan

o

mem + bebankan

o

di + bebankan

Kemungkinan 3: beban

o

mem + beban + i (?)

Dapatkah kemungkinan pertama diterima? Jawabnya, tidak. Mengapa? Dalam bahasa

Indonesia tidak terdapat kata

membeban

. Diterimakah kemungkinan kedua? Kemungkinan

kedua dapat diterima karena dalam bahasa kita terdapat kata

bebani

. Kata ini dapat dijajarkan

dengan kata kata

bebankan

. Oleh karena itu, kata

bebani

tentu berakhiran

-i

,

bebankan

berakhiran -

kan

. Keduanya, yaitu

bebani

dan

bebankan

, dapat diberi awalan

meN

- atau

di

-,

menjadi

membebani, dibebani, membebankan,

dan

dibebankan.

Kemungkinan ketiga, secara morfologis dapat diterima karena dalam bahasa Indonesia

terdapat kata

beban

. Secara semantis kata

membebani

dapat dianalisis sebagai berikut.

Awalan

meN

- berarti memberi, akhiran –

i

berarti pada. Dengan demikian

membebani

berarti

memberi beban pada

.

Oleh karena

meN

- dan -

i

masing-masing memiliki makna, dapat dipastikan

pembentukan

kata

membebani

dilakukan secara bertahap. Oleh karena ditambahkan secara bertahap,

meN-

i

pada

membebani

tidak dapat dikelompokkan sebagi konfiks, tetapi sebagai imbuhan gabung.

Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMA/MA Kelas XI (Program Bahasa)

116

○○○○○○○○○

Uji Kompetensi 9.5

1. Gantilah kata atau kelompok kata yang tercetak miring dalam kalimat berikut dengan

sebuah kata berkonfiks

ke

-

an

,

peN

-

an

, atau

per

-

an

!

a. Suaranya

dapat didengar

dari tempat ini.

b. Kata orang tanggal 1 Juni adalah hari

lahirnya

Pancasila.

c. Kita hidup di negara yang subur makmur, tetapi ironisnya sebagian penduduk disinyalir

menderita kurang

sandang dan pangan.

d.

Hal-hal yang berhubungan dengan pramuka

juga kami peroleh di sekolah ini.

e. Isu mengenai

sesuatu yang tidak adil

sering dijadikan pembenaran untuk melakukan tuntutan.

2. Lengkapilah kata yang tercetak tebal dalam kutipan berikut dengan konfiks

ke-an

,

peN-

an

,

per-an

,

ber-an

, atau

se

-nya yang sesuai!

Pada Agustus 2004, jumlah penganggur mencapai 10,25 juta orang atau 9,86

persen dari jumlah angkatan kerja. Dibanding angka

anggur

terbuka per Oktober

2005, telah terjadi

bengkak

hingga 1,35 juta orang. Ini tidak bisa ditoleransi lagi!

Tingkat

jumlah penganggur yang sangat besar berpotensi mengganggu stabilitas

politik dan

aman

. Ancaman ini bukan main-main. Karena masih ada pengangguran

setengah terbuka atau yang bekerja kurang dari 35 jam per bulan. Menurut hitungan

LIPI pada 2004, jumlahnya 28,93 juta orang atau 27,5 persen dari total angkatan kerja.

Sedikit guncangan ekonomi, status mereka merosot menjadi pengangguran terbuka.

Bila setiap persen

tumbuh

ekonomi menyerap tenaga kerja, seharusnya terjadi

turun

jumlah penganggur. Tapi, karena selama 2005 terjadi

tambah

angka

pengangguran hingga 1,35 juta orang, yang terjadi bukan pertumbuhan ekonomi,

melainkan kontraksi ekonomi. Dengan logika ini, bila menggunakan angka optimistis,

sebenarnya telah terjadi kontraksi atau

susut

ekonomi sebesar 2,25 – 3,16 persen!

Republika

, 18 November 2005

Rangkuman

1. Sumber informasi dalam diskusi adalah pembicara. Untuk memperoleh informasi,

orang harus mendengarkan dengan kesungguhan.

2. Dalam berdiskusi, setiap pembicara berhak menyampaikan gagasan, bertanya, dan

menanggapi pembicaraan peserta lain. Hanya saja, pertanyaan atau tanggapan

hendaknya disampaikan sesuai dengan adat sopan santun dalam berdiskusi.

3. Bagi pembaca yang kritis, isi bacaan tidak diterima begitu saja. Mereka biasanya

ingin mengetahui gagasan lain dari bacaan lain. Jadilah, mereka seolah

membandingkan bacaan satu dengan bacaan lain. Membaca jenis inilah yang disebut

membaca ekstensif.

Ekonomi Kerakyatan

117

○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○

4. Notula merupakan dokumen tertulis dari suatu rapat atau pertemuan. Notula ada

yang ditulis dalam buku notula dan ada yang ditulis dalam lembaran khusus. Notula

tidak hanya sebatas dokumen. Notula akan dibacakan pada rapat berikutnya. Dengan

pembacaan notula, akan diketahui keputusan mana yang sudah dilaksanakan, mana

yang belum. Dengan demikian, peserta rapat dapat mengambil langkah-langkah

berikutnya.

5. Konfiks merupakan imbuhan yang tampak sebagai gabungan awalan dan akhiran.

Walaupun begitu, konfiks tidak diimbuhkan satu demi satu pada kata dasarnya,

tetapi diimbuhkan secara serentak. Dalam bahasa Indonesia ada beberapa konfiks.

Di antaranya adalah

pe-an, per-an, peN-an, ke-an, ber-an,

dan

se

-

nya

. Masing-

masing memiliki fungsi dan arti.

Evaluasi

1. Sebutkan dua informasi yang dapat Anda peroleh dari uraian berikut!

Pada Agustus 2004 saja, angka pengangguran mencapai 10,25 juta orang atau 9,86 persen

dari jumlah angkatan kerja. Dibanding angka pengangguran terbuka per Oktober 2005,

telah terjadi pembengkakan penganggur hingga 1,35 juta orang. Ini tidak bisa ditoleransi

lagi! Peningkatan angka pengangguran yang sangat besar berpotensi mengganggu stabilitas

politik dan keamanan. Ancaman ini bukan main-main. Masih ada pengangguran setengah

terbuka atau yang bekerja kurang dari 35 jam per bulan. Menurut hitungan LIPI pada 2004,

jumlahnya 28,93 juta orang atau 27,5 persen dari total angkatan kerja. Sedikit guncangan

ekonomi, status mereka merosot menjadi pengangguran terbuka.

2. Rumuskan inti sari paragraf berikut!

Mengapa impor beras? Bukankah kita tengah panen raya? Bukankah beras sedang

naik? Apakah beras itu segala-galanya hingga bila dirasa sedikit saja berkurang, langsung

diimpor? Padahal, seandainya mau memberikan “pelajaran”’ bahwa makanan pokok tidak

hanya beras, lalu membiarkan masyarakat secara alami mengonsumsi pangan nonberas

yang setara beras, niscaya Indonesia punya ketahanan pangan alami. Tidak perlu susah

payah menjaga stok beras nasional dengan jalan impor. Devisa besar tidak akan terbuang.

Lingkungan hidup akan membaik. Lahan pertanian akan ditumbuhi berbagai macam

tanaman sumber karbohidrat seperti jagung, gembili, ubi kayu, ubi jalar, kentang, ganyong,

dan garut (Dikutip dan disesuaikan dari

Republika

, 8 Desember 2005).

3. Buatlah dua buah pertanyaan, dengan kata tanya yang berbeda, berdasarkan penggalan

berikut!

Bagi sebagian masyarakat Indonesia, masyarakat Papua misalnya, menanam sagu itu

mudah. Selesai ditanam, tanaman sagu ditinggalkan begitu saja. Beberapa tahun

kemudian dipanen. Satu batang sagu cukup untuk konsumsi satu keluarga untuk beberapa

Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMA/MA Kelas XI (Program Bahasa)

118

bulan. Demikian gampangnya menanam dan mengolah sagu, sampai-sampai Prof. Dr.

Johanes (almarhum), mantan Rektor UGM, menyatakan bahwa jika masyarakat Indone-

sia makan sagu, niscaya hutan di Pulau Jawa masih luas sekali. “Untuk memenuhi

kebutuhan pangan penduduk satu provinsi yang jumlahnya satu atau dua juta orang,”

kata Pak Johanes, “hanya dibutuhkan beberapa ribu hektare pohon sagu saja” (Dikutip

dan disesuaikan dari

Republika

, 8 Desember 2005).

4. Rangkumlah isi dialog berikut ke dalam beberapa kalimat!

Bagaimana menurut Anda hasil survei yang menempatkan Indonesia sebagai negara

dengan risiko investasi terburuk?

Itu mencerminkan bahwa upaya-upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan

investasi belum efektif. Hal ini sebenarnya bisa dilihat dari laporan BKPM. Minat investasi

mencapai angka USD 15,6 miliar. Namun, realisasinya selalu tidak lebih dari sepertiganya,

yaitu USD 5,6 miliar.

Kalau dilihat akar persoalannya menyangkut implementasi dari paket investasi pemerintah.

Kita tahu, berbagai paket kebijakan ekonomi dilakukan untuk mendorong pertumbuhan

investasi di Indonesia. Tapi, hingga kini belum ada satu pun di antara paket-2 itu yang

terbukti efektif mendorong investasi.

5. Jelaskan perbedaan pasangan kata berikut ditinjau dari pembentukannya!

a. mengadakan – keadaan

b. perhentian – pemberhentian

Refleksi

Tanyakan kepada guru Anda masing-masing, berapa skor yang Anda peroleh dari jawaban

Anda atas soal evaluasi di atas! Cocokkan dengan tabel berikut untuk mengetahui tingkat

keberhasilan Anda dalam mempelajari materi pada pelajaran ini.

Tabel Penguasaan Materi

Skor

Tingkat Penguasaan Materi

85 – 100

Baik sekali

70 – 84

Baik

60 – 69

Cukup

< 60

Kurang

Apabila tingkat penguasaan Anda mencapai skor 70 ke atas, Anda tergolong siswa yang

berhasil. Akan tetapi, kalau skor yang Anda peroleh di bawah 70, Anda harus mengulangi

pelajaran ini, terutama bagian materi yang belum Anda kuasai.